ffffff
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
banner here

Sains: Salah Satu Pengantar Keyakinan Pada Kekuasaan Tuhan

 

Foto: Petir, bagian dari bentuk fraktal di alam. sumber: pixabay

Mempelajari sains terkadang dipandang sebelah mata karena tidak memiliki jiwa religious dan seolah mengada-adakan sesuatu. Anggapan miring tersebut masih cukup sering terdengar sampai saat ini. Padahal tanpa mereka sadari, banyak hal alami yang di dalamnya memiliki konsep matematis dan diadopsi dalam ciptaan-ciptaan manusia. Dengan kesadaran penuh, mempelajari sains kadang membuat sedikit gila, namun semakin di sisi lain menjadi alasan untuk makin yakin dan percaya akan kekuasaan Tuhan. Konsep yang akan sedikit digali berikut adalah kecepetan cahaya, deret fibonaci, dan fraktal.

Kecepatan cahaya merupakan kecepatan cahaya sampai pada objek tertentu. Pernah terpikir engga, bagaimana sinar matahari sampai ke permukaan bumi. Atau ketika kita menyalakan lampu. Bagaimana seluruh ruangan akan terpenuhi oleh cahaya dengan serentak. Inilah yang menjadi keresahan ilmuwan pada zamannya.

Dari penelitian tersebut, didapat bahwa cahaya pada ruang hampa bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dan dengan jarak yang berbeda, waktu tempuhnya sama. Sebelumnya lebih jauh, kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah 300.000 km/detik. Artinya cahaya bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini menjadikan cahaya tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Apabila ada benda atau manusia memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya bisa menjelajah waktu atau berwisata di masa depan. Dan apabila memiliki kecepatan setara dengan kecepatan cahaya maka tidak ada masa depan, masa sekarang, dan masa lalu. Semua sama.

Sementara itu, dalam agama Islam malaikat memiliki tugas tertentu untuk manusia di bumi ini, bahkan bukan hanya kepada manusia. Bayangkan saja di Indonesia saja di 2023 diperkirakan sebanyak 275 juta jiwa. Bagaimana bisa malaikat melakukan tugasnya bagi secuil permukaan bumi. Bagaimana jika ruang lingkupnya bumi? Kurang masuk di akal bukan?

Namun, dengan adanya ilmuwan yang membuktikan kecepatan cahaya, hal tersebut tampak tidak mustahil. Malaikat yang tercipta dari cahaya pasti memiliki sifat yang sama dengan kecepatan cahaya yang diteliti oleh ilmuwan. Malaikat dengan kecepatan cahaya bisa menembus ruang dan waktu sehingga bisa melaksanakan tugasnya meskipun jumlah manusia di bumi begitu banyak dan memiliki jangkauan yang sangat luas. Malaikat tidak mengenal ruang dan waktu. Karena kecepatan cahaya yang 300.000 KM/ detik ruang dan waktu sudah tidak berlaku.

Deret fibonaci merupakan urutan bilangan yang sangat masyhur dalam matematika di mana setiap angka merupakan hasil penjumlahan dari bilangan sebelumnya.. Secara matematis dituliskan dalam rumus: F(n)= F(n-1) x F(n-2).

Apabila diamati, biji bunga matahari merupakan bentuk nyata dari deret fibonaci. Selain itu, kelopak bunga juga ditemukan deret fibonaci. Apabila dilihat dari bentuk susunan biji bunga matahari, akan membentuk spiral mengikuti deret fibonaci. Hal ini juga terlihat dari cangkang siput.

Semakin bertambahnya nilai, perbandingan antara dua angka yang berdekatan akan menghasilkan golden rasio (phi) yang nilainya sekitar 1,618. Dengan spiral dari deret fibonaci dan golden rasio, banyak diadopsi dalam berbagai bidang seperti seni dan arsitekur karena keindahan dan keseimbangan secara alami. Lukisan monalisa juga dikabarkan menggunakan konsep spiral dari deret fibonaci. Untuk menghasilkan foto yang ideal, juga menggunakan spiral dari deret fibonaci. Selain itu membuat tata letak kota yang indah juga menggunakan spiral deret fibonaci. 

Dengan golden rasio juga digunakan untuk mencapai keseimbangan yang memiliki ektetika tinggi. Pola ini sering digunakan untuk menata objek visual. Bahkan dalam tubuh manusia juga memiliki golden rasio. Dalam lengan, antara lengan atas dan lengan bawah, antara buku-buku jari. Wajah manusia juga merupakan golden rasio. Ini dijadikan acuan bagi klinik kecantikan untuk melakukan operasi plastik.

Betapa menariknya pola yang Tuhan ciptakan dalam berbagai objek sehingga memantik manusia untuk dibuktikan dengan teori matematika. Tentunya pola-pola dan golden teori bukan kejadian yang kebetulan, namun misteri Tuhan yang kemudian dipecahkan manusia melalui deret fibonaci dan golden rasio. Sungguh, sebaik-baiknya ciptaan adalah ciptaan Tuhan, tidak ada yang mengungguli. Tuhan menciptakan alam semesta sedemian rupa tanpa cela dan sudah diperhitungkan keteraturannya.

Pola fractal yang alami dari alam semesta dan diadopsi dalam berbagai arsitek yang menarik. Tahukan kalian pada pola fraktal? Pola fraktal adalah struktur geometris yang memiliki sifat self-similarity yang mana bagian kecil dari pola tersebut memiliki bentuk yang serupa dengan pola keseluruhannya. Pola ini bisa ditemukan di alam secara langsung, seperti bentuk kilat, cabang pohon, garis pantai, bentuk awan, dan kepingan salju, bentuk galaksi bima sakti dan masih banyak lainnya.

Untuk lebih kita pahami, pola fraktal yaitu apabila kita mengambil sebagian dari objek akan sebangun antara yang dipotong dengan objek secara utuh. Hal ini juga berlaku apabila dengan kamera dizoom, maka akan terlihat bagian yang lebih kecil dengan bentuk yang sama.

Bentuk fraktal ini juga terbukti dengan teori matematis. Secara matematis, fraktal adalah himpunan atau objek yang didefinisikan dengan sifal self-similarity (keteraturan diri) dan sering kali memiliki dimensi yang non-integer atau dikenal dengan dimensi fraktal. Fraktal biasanya dihasilkan oleh aturan rekursif sederhana yang berulang pada skala yang berbeda.

Fraktal menggabungkan kecantikan geometris dan kekuatan matematika untuk menggambarkan pola-pola kompleks yang terlihat di alam dan dalam sistem dinamis. Pola fraktal ini sering diadopsi dalam dunia arsitek karena keindahannya seperti dalam ornament masjid yang biasanya menggunakan bentuk bintang, hexagon, dan bentuk lain yang presisi, motif batik kawung, ukiran tradisional seperti Bali dan Jawa yang terinspirasi dari daun atau ombak, dan lain sebagainya.

Melalui perhitungan matematis, fenomena atau objek di alam bukan kebetulan semata, namun pola Tuhan yang memantik manusia untuk menggunakan akalnya dengan maksimal guna meningkatkan keimanan dan keyakinan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.

Subhanallah, luar biasa Tuhan dalam mempersiapkan alam untuk dihuni makhluknya dengan teka-teki dan misterinya. Sejauh apapun perkembangan ilmu pengetahuan, ujungnya yakni pengetahuan yang mengantarkan pada kesadaran akan kekuasaan Tuhan sebagai pemilik segala ilmu.

Wallahu Alam Bish Showab

Dipta_edu
Dipta_edu Hanya seorang pembelajar

Post a Comment for "Sains: Salah Satu Pengantar Keyakinan Pada Kekuasaan Tuhan"

Youtube