Jelang Idul Adha, Nurul Iman Bekali Santri dengan Praktik Menyembelih dan Mengelola Hewan
Nurul
Iman Media – Pasir Wetan, Jumat malam (14/6/2024) selepas isya santri Nurul Iman
berkumpul di masjid untuk mengikuti kegiatan ubudiyyah yakni praktik
menyembelih hewan. Kegiatan yang biasanya dilaksanakan di Kamis malam, dipindah
ke Jumat malam karena satu dan lain hal sehingga baru bisa terlaksana malam
tadi.
Sekitar
pukul 08.15 WIB, pemaparan materi disampaikan oleh Gus M. Isa sebagai bekal
teori untuk praktik menyembelih secara halal nantinya. Santri menyimak materi
diselingi dengan candaan.
Beliau
memaparkan bahwa alat yang bisa digunakan untuk menyembelih di antaranya adalah
al-hadidi (besi atau tembaga yang tajam). Sedangkan alat yang tidak boleh
digunakan adalah kuku, gigi dan tulang. Dalam islam, menyembelih tidak bisa
sembarangan agar diperoleh hewan sembelihan yang halal. Paling tidak terpotongnya 2 jalan yang di antaranya jalan
makan, jalan napas, dan atau otot. Meskipun demikian, ketika menyembelih, alat
yang sudah menyayat leher, tidak boleh lepas sampai hewan itu benar-benar mati.
Dua hal tersebut bisa membuat hewan menjadi haram untuk dimakan selain tanpa
menyebut nama Allah.
Dalam
menyembelih dalam Islam ada beberapa panduan. Di antaranya dengan diawali doa,
menghadap kiblat serta bisa merasakan napas dari hewan yang akan disembelih.
Hal ini dilakukan untuk menunjang kualitas daging yang didapat kelak. Contohnya
pada kambing agar daging tidak mengeluarkan bau tak sedap alias prengus. Lalu
alat potongnya diletakkan di leher hewan. Untuk sayatan pertama, dorong ke
bawah dengan power untuk mempercepat terpotongnya 2 jalan. Sebab apabila tidak dengan
power berpotensi untuk menyakiti hewan dan hukumnya makruh.
Setelah
paparan materi dirasa cukup, santri digiring ke pelataran masjid untuk
mempraktikkan teori yang sudah didapat. Dengan 5 ayam sayur, 5 santri
berkesempatan untuk menyembelih dengan bimbingan Gus M. Isa. Santri yang lain
bisa ikut menjagal atau memegangi agar tidak berontak.
Setelah
itu, ayam yang sudah mati dibersihkan. Dengan beralaskan banner bekas, beberapa
santri memotong ayam tersebut memotong menjadi bagian-bagian kecil agar nanti
bisa dinikmati oleh seluruh santri. Sebagian lainnya menyiapkan bumbu dan
membakar ayam tersebut.
Untuk
pengelolaan hasil sembelihan memamg cukup lama. Tengah malam sekitar pukul
23.30 ayam baru matang dan bisa dinikmati. Namun tidak semua bisa ikut
menikmati sebab sudah waktunya istirahat.
Kegiatan
ini memang baru pertama dilaksanakan. Namun sudah cukup sukses diselenggarakan.
Di suatu kesempatan Gus M. Isa menyampaikan bahwa perlu ada ubudiyah terkait
menyembelih binatang sebab sekarang belum tentu santri bisa menyembelih secara
halal. “Santri perlu dibekali kemampuan untuk menyembelih hewan secara halal
dan sesuai syariat islam,” ucap beliau.
Post a Comment for "Jelang Idul Adha, Nurul Iman Bekali Santri dengan Praktik Menyembelih dan Mengelola Hewan"
Post a Comment