31 Tahun Berkiprah, Pondok Pesantren Nurul Iman Merayakan dengan Berbagai Keseruan
Tepat
dibulan Desember 2023 ini Pondok Pesantren Nurul Iman Purwokerto telah berumur
31 tahun. Rasa bahagiapun dirasakan oleh warga Nurul Iman. Sebagai Ungkapan
kebahagiaan meraka, maka di hari lahir Pondok Pesantren Nurul Iman diisi dengan
beberapa rangkaian acara, yang mana acara ini juga sebagai wujud rasa syukur
kepada Allah atas 31 tahun telah berkiprah. Acara perayaan Milad Nurul Iman ke
31 tahun ini berlangsung selama 2 hari. Dimulai pada hari sabtu, 30 Desember
2023. Yang mana acara ini mengusung tema “ 31 tahun berkiprah, merajut
mahabbah, menggapai berkah.”
Lalu,
bagaimana keseruan acara tersebut dan apa aja sih kegiatannya?
Game
Tebak Gaya
Di hari
pertama tanggal 30 Desember 2023, pondok Nurul Iman melaksanakan lomba tebak
gaya, yang mana seluruh santri Nurul Iman berkumpul di halaman Masjid Nurul
Iman, alunan lagu dari sound sistem sederhana sehingga membuat suasana lebih
ramai. Sebelum lomba dimulai, panitia membacakan aturan dan tata cara lomba.
Yang mana intinya dari setiap masing-masing regu yang sudah dibagi, setiap regu
mengirimkan 5 anak untuk maju bermain. Setiap 2 regu maju untuk diadu, dari
masing-masing regu berbaris kebelakang. Untuk anak yang kebagain di barisan
akhir dialah yang akan mendapat soal dari panitia, yang mana nantinya anak
tersebut harus mempraktekan soal tersebut dengan gerakan tubuh, berbagai gaya
dan gerakan dipraktekan oleh pemain terakhir lalu menyampaikan ke teman yang
ada didepannya, sebisa mungkin agar bisa memberi pemahaman kepada temannya atas
gerakan yang dibuatnya, hal itu dilakukan hingga pemain paling depan. Setelah
sampai pemain paling depan, maka panitia akan meminta untuk mempraktekan
gerakan itu lagi dan memberi tahu bahwa apa yang dimaksud dari gerakan. Apabila
jawabannya sama dengan soal yang diberikan pada pemain akhir, maka point 1
didapat oleh regu tersebut. Intinya permain ini itu seolah-olah bagaikan
simulasi orang bisu, sangat lucu ketika melihatnya, apalagi jika soal yang
diperagakan cukup ambigu dan lucu, sehinga penonton ikut tertawa melihat
tingkah laku temannya yang lucu dalam mempraktekan gaya. Permainan ini
berlangsung hingga mendapatkan sang juara, yang mana permainan ini berakhir saat
adzan dhuhur berkumandang.
Ziarah
Dzurriyyah
Tanggal
31 Desember menjadi hari kedua perayaan milad PPNI, di hari kedua ini diawali
dengan ziaroh kubur dzurriyah pada pagi hari, sekitar jam 7-an, seluruh santri
sudah di perintahkan untuk bersiap-siap dan segera seluruh santri berjalan
ramai-ramai menuju makam, sebelum pembacaan tahlil dimulai seluruh santri
membersihkan area makam terlebih dahulu, ada yang menyapu, ada yang menyabuti
rumput, da nada yang membuang sampah. Setelah sekiranya makam sudah bersih,
seluruh santri menunggu kedatangan Gus Luqman selaku pemimpin tahlil pada
ziaroh pagi hari ini, setelah kurang lebih 45 menit menunggu, Gus Luqman pun
datang dan menyuruh salah satu santri untuk menyiramkan bunga ke makam. Gus
Luqman memberikan sedikit kajian singkat kepada santri terkait tradisi ziarah
kubur, dan juga wejangan kepada para santri untuk selalu rajin dan istiqomah di
pondok. Setelah kajian selesai dilanjutkan dengan pembacaan tahlil, seluruh
santri khusyuk dalam setiap bait bacaab tahlil. Tidak lama tahlil pun selesai,
Gus Luqman pergi meninggalkan makam diikuti dengan para santri.
Game
Sepak Bola Mini
Selesai
ziarah, sekitar pukul 09.30 acara perayaan milad selanjutnya adalah lomba sepak
bola mini. Dinamakan sepak bola mini karena lapangan yang digunakan, pemain dan
gawangnya mini. Seluruh santri putra dan putri di minta untuk bermain bola.
Mungkin sangat wajar apabila santri putra bermain bola, sehingga permainan bola
santri putra lebih teratur dan seru. Namun, apalah daya jika seorang perempuan
atau santri putri, itu menjadi suatu hal yang sangat aneh dan dirasa lucu.
Karena memang sepak bola bukanlah permainan perempuan. Maka dari itu sering
terjadi pinalti. Walaupun begitu, demi meramaikan dan memperingati Milad PPNI 31, santri putri
pun tetap ikut bermain bola, walaupun agak aneh ketika dilihat, permainan
berlangsung ramai. Ditengah permainan berlangsung, tiba-tiba hujan turun
sehingga dengan terpaksa permainan pun berhenti.
Masak-masak
Keseruan
acara milad PPNI ini tidak hanya di area halaman depan masjid saja, melainkan
ada tim back stage lohh. Mereka lah para santri putri yang masak didapur,
mereka menyiapkan konsumsi yang akan disajikan untuk nanti malam pada acara
puncak. Beberapa santri putri yang bertugas di dapur juga tidak kalah serunya, ada yang bagian
motong-motong sayur, mengupas bawang membuat bumbu, goring-goreng, cuci-cuci
ayam dan lain sebagainya. Bagian dapur ini dipandu langsung oleh bunyai. Bunyai
memberikan pengajaran masak kepada santri. Tim dapur ini ada dua, yaitu pagi
hari dan sore.
Malam
Puncak
Setelah
dari pagi hingga siang seru-seruan dengan berbagai game, maka malam harinya
kita tutup sebagai malam puncak peringatan Milad PPNI ke 31 sekaligus menyambut
tahun baru 2024. Malam hari ini acaranya adalah Nurul Iman Bersholawat dan
Hijrah Cinta. sholawat bersama ini dihadiri oleh Habib Mukti Agil Bin Yahya dan
Kangmas Ihsan Rizki (Kiki), untuk hijrah cintanya diisi oleh Gus Luqman.
Pukul
20.30 seluruh santri beramai-ramai menuju masjid Nurul Iman, malam puncak ini
berada di dalam masjid Nurul Iman, awalnya akan dilaksanakan di depan masjid
dan sudah mempersiapkan panggung, namun karena cuaca malam hari itu hujan,
sehingga sangat tidak efektif jika dilaksanakan diluar. Seluruh panitia
menyiapkan segala keperluan acara malam puncak. Sekitar pukul 21.00, pra acara
diisi dengan lantunan sholawat dari grup hadroh Nurul Iman dengan membawakan 2
judul sholawat. Setelah selesai, petugas MC segera masuk dan memulainya dengan
salam. Acara pada malam hari ini dimulai dengan pembukaan dengan bacaan ummul
kitab, dengan harapan acara dapat berjalan dengan lancar. Acara kedua adalah
pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh santri putra bernama
Taufik. Suaranya yang indah dalam melantuntakan ayat Al-Qur’an membuat para
audience ingat pada Allah dengan secara spontan melafadzkan Allah pada setiap
akhir ayat. Setelah pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran selesai, dilanjutkan
dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Yalal Wathon, dan Mars Nurul Iman.
Menyanyikan lagu ini dipimpin oleh dirigen. Dalam acara ini ada sedikit
kendala, yang mana panitia belum mempersiapkan backsound lagunya sehingga
membuat kurang efektif dalam menyanyikan lagu, dengan terpaksa lagu Indonesi
Raya dinyanyikan tanpa backsound, dan untuk lagu-lagu selanjutnya Alhamdulillah
ada backsoundnya, walaupun harus panik dan lari-lari untuk bisa menyetel
backsound. Pengalaman ini bisa untuk menajadi pelajaran bagi panitia kedepannya
untuk lebih matang dalam persiapan.
Acara
selanjutnya adalah sambutan-sambutan, untuk sambutan yang pertama disampaikan
oleh kang umam, selaku ketua panitia. Dalam sambutannya beliau menyampaikan
terimakasih dan mohon maaf kepada audience. Untuk sambutan selanjutnya
disampaikan oleh kang wahyu selaku ketua putra. Kang wahyu dalam sambutannya
menyampaikan semangat kepada seluruh santri, dan harapanya semoga Pondok Nurul
Iman semakin maju dan berkah. Untuk sambutan yang terakhir disampaikan oleh
Abah Yai Thohirin, selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurul Iman. Beliau
menyampaikan sedikit sejarah awal berdirinya pondok, dan bercertita keadaan
pondok dulu. Beliau juga memberikan semangat kepada para santri “untuk
memajukan pondok ini, maka salah satu kuncinya adalah saling mendukung, agar
menuju suatu kemajuan”, dan masih banyak pesan dan wejangan dari beliau.
Memasuki
acara inti yaitu acara sholawatan bersama yang dalam hal ini dipimpin oleh oleh
Habib Mukti Agil Bin Yahya dan Kangmas Ihsan Rizki. Para santri sangat antusias
dan bersemangat dalam bersholawat, apalagi ketika kangmas kiki meminta para
santri untuk lebih bersemangat lagi dan mengeraskan suaranya, seketika para
santri langsung semangat hingga tangannya pun ikut menari-nari mengikuti
lantunan tabuhan music hadroh. Disela-sela sholawatan diisi dengan potong
tumpeng dan hijrah cinta, dalam prosesi potong tumpeng ini dilakukan oleh Gus
Ais dan Gus Luqman, lalu dilanjutkan dengan hijrah cinta oleh Gus Luqman. Dalam
hijrah cinta ini beliau menceritakan kisah cinta dari Qois dan Laila majnun.
Beliau mengutip dari kitab Thuholal Majanin. Setelah selesai penyampaian materi
hijrah cinta dari Gus Luqman, maka sholawatanpun dilanjutkan kembali. Dan
disusul dengan mahalul qiyam serta ditutup oleh do’a penutup oleh Habib Mukti.
Selesai
sholawatan dilanjut dengan pembagian hadiah oleh para juara dalam permainan
tebak gaya dan sepak bola mini. Selesai itu dilanjutkan dengan acara
makan-makan. Seluruh santri mengambil makanan yang sudah disediakan dan makan
bersama di depan masjid. Dan acara makan-makan menjadi penutup dalam acara
malam puncak Milad PPNI ke 31.
Asnah Mahsunah
Post a Comment for "31 Tahun Berkiprah, Pondok Pesantren Nurul Iman Merayakan dengan Berbagai Keseruan"
Post a Comment