Upgrade Niat di Awal Tahun
Bulan
Muharram merupakan bulan pertama di penanggalan Hijriah, penanggalan yang
digunakan umat muslim untuk melakukan ibadah ritual. Bulan muharram merupakan
salah satu dari bulan yang istimewa dalam penanggalan hijriah. Sebagai umat
muslim sudah sepantasnya bangga dan menggarapkan suatu kebaikan di setiap
tahunnya. Namun harapan tersebut tidak akan terwujud bila tidak ada niat yang
tulus dari hati. Niat tersebut juga harus diikuti dengan tindakan lain agar
dapat terwujud harapannya.
Hal ini
juga harus dilakukan oleh santri, seperti yang disampaikan Gus Ahmad Nafi’uddin
dalam kajian malam 10 Muharram 1445 H beberapa waktu lalu. Berikut beberapa
langkah yang harus dilakukan oleh santri untuk meng-upgrade diri di tahun ini dan
tahun-tahun berikutnya.
Niat yang
baik. Sudah bukan hal yang baru lagi, suatu kegiatan itu
tergantung pada niatnya. Oleh karenanya, niatkan kembali tujuan mondok yakni
untuk sesuatu yang baik. Sebab jika Allah menghendaki seseorang untuk menjadi
baik, Allah akan memberikan pemahaman agama di hatinya. Yakni salah satunya
dengan mondok yang menjadi jalan menuju pemahaman agama yang lebih baik. Hal
ini dikarenakan di pondok banyak ilmu agama yang bisa dipelajari secara luas
seperti fikih, aqidah, tata bahasa, sejarah, hukum, dan lain-lain. Senada
dengan مَنْ يُرِدِ
اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ . Dengan pemahaman agama yang baik itulah
sebab allah menghendakinya menjadi lebih baik.
Paham
kewajiban. Sebagai santri, kehidupan yang dijalani di
pesantren melibatkan banyak subjek lain. Seperti pengurus, pengasuh, sesama santri
dan juga warga sekitar. Sepantasnya untuk menjadi bagian yang bisa diterima
harus memahami kewajiban. Yakni kewajiban sebagai santri. Meskipun berasal dari
keluarga orang terhormat di masyarakat luas, namun ketika memasuki pesantren
semua memiliki kewajiban yang sama tanpa memandang latar belakang. Selain itu
sebagai santri yang ingin mendapatkan ridha dan berkah guru harus mau
menghormati guru bagaimanapun keadaannya. Bentuk menghormati guru sangat bermacam.
Kewajiban seorang santri secara umum yakni mengaji, mengikuti kegiatan,
mengikuti peraturan, dan lain sebagainya yang sudah dirumuskan oleh pengasuh
dan pengurus. Namun ada yang lebih penting dari mengetahui kewajiban, yakni
melaksanakan kewajiban. Dengan itu insha allah sekecil apapun dapat membawa
keberkahan baik sekarang atau yang akan datang.
Menghormati
ilmu dan kitab. Sebagai sumber yang dicari dalam pesantren,
sepantasnya memiliki rasa hormat terhadap ilmu dan kitab. Hormat di sini
memiliki arti tersirat. Salah satunya yakni menjaga ilmu dan kitab dengan baik.
Yakni dengan tidak membiarkan terlantar dan berserakan yang dapat secara tidak
sengaja menjadi tidak terhormat. Salah satunya yakni meletakkan kitab di tempat
yang tidak tercampur dengan sandal, sepatu, dan lain sebagainya yang sekiranya
tidak pantas. Juga tidak menggeletakkan kitab di mana saja. Namun menyimpan
kembali ketika telah selesai dikaji. Adapun masih banyak cara untuk menghargai
dan menghormat kitab serta ilmu.
Ikhlas. Mengaji
dan mengabdi merupakan hal yang tidak aneh di dunia pesantren. Maka dari itu
rasa ikhlas harus mendasari keduanya. Seluruh aktivitas yang dilakukan harus
ikhlas dan ridha agar mendapat keberkahan. Tak perlu memikirkan bagaimana cara
memanfaatkan ilmu, yang penting yakni mencari ilmu sebanyak mungkin dan selagi
bisa sebab dengan itu saja sudah mencegah kesia-siaan ilmu. Ilmu akan terus
mengalir dan abadi. Dengan tidak mau mengaji saja udah satu langkah untuk
menyia-nyiakan ilmu. Selain itu keutamaan ilmu sangat banyak dari berbagai
versi. Salah satunya yakni memberi perasaan nyaman ketika hati sedang gundah.
Maka dari itu, ikhlaslah dalam mengaji agar mendapat berkahnya dan juga dapat
menghindarkan diri dari rasa gundah. Selain itu ilmu bisa menjadi teman ketika
merasa termarginalkan. Sebab akan sibuk dengan ilmu kita akan sibuk dan menjadi
tidak masalah ketika merasa termarginalkan. Sebab ilmu akan setia pada
kekasihnya. Dan kitalah sebagai manusia yang kadang tidak setia kepada ilmu
sehingga ilmu perlahan menjauh. Ilmu itu posesif teman. Jadi setialah dan hindarkan
satu langkah saja untuk meninggalkan sebab ilmu bisa meninggalkan lebih cepat
darimu.
Kurangnya
seperti itu bekal pertama yang harus dipahami, diresapi, dan dilakukan agar
menjadi insan yang lebih baik dan mendapat panggilan dari Allah untuk menjadi
baik. Sekiranya masih banyak dan kompleks sekali di luar sana terkait langkah
awal dalam memasuki dunia pesantren. Namun hal di atas bisa dicoba dalam rangka
meng-upgrade diri dengan niat yang baik dan lebih baik lagi.
Post a Comment for "Upgrade Niat di Awal Tahun"
Post a Comment