Go With The Flow dalam Pemilihan Lurah 2023
Pict. Proses pemilih di bilik suara |
Semalam,
24 Juni 2023, saya menghadiri suatu acara di Pondok Pesantren Nurul Iman Pasir
Wetan tepatnya di aula. Sesuai edaran dan undangan terbuka untuk seluruh santri yang ada di grup santri, malam itu
dialokasikan untuk memilih lurah pondok periode 2023-2025. Pukul 19.50 saya
berangkat ke sana. Tanpa nyana, aula sudah ramai oleh santri putra yang
biasanya datang atau masuk telatan ketika ada acara. Namun malam itu tidak
berlaku. Setengah kursi yang telah disediakan sudah terisi oleh santri putra.
Memasuki aula, mata saya tertuju pada kertas yang tertempel di tembok. Satu
calon terpampang jelas di sana, meski fotonya tidak estetik-estetik amat namun effort-nya
cukup lah dari para pendukungnya.
Acara
yang dijadwalkan pukul 20.00 ini tidak terlalu molor seperti biasanya. Kali ini
hanya 10 menit saja. Patut diacungi jempol deh. Acara berjalan dari pembukaan,
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathan, dan Mars
Nurul Iman yang baru saja debut beberapa bulan lalu. Selepas itu, sambutan
singkat dari ketua panitia dan lurah yang kalah menarik dari penyampaian visi
calon.
Pict. Penyampaian Visi |
Bagian
ini menjadi hal penting untuk masa depan pondok, yakni penyampaian visi calon.
Dari ketiga calon lurah putra, penyampaian berurutan dari nomor urut tiga. Tak
disangka, calon dengan nomor urut satu menyampaikan bahwa visinya tidak ada.
Ini cukup menarik. Sepenangkapan saya dengan tidak adanya visi berarti tidak
ada tujuan awal dan nanti bisa fleksibel. Cakep. Mungkin ini mengikuti yang
beberapa waktu lalu cukup viral, “GO WITH THE FLOW” alias ya udah ngalir
aja nanti ya mau gimana-gimananya ngikut aja belakangan dipikirnya. Sama halnya dengan calon putri, nomor urut tiga juga menyampaikan jika
tidak mempunyai visi. Entah ini hanya kebetulan atau sudah direncanakan
sebelumnya. Namun dari calon lainnya saya pribadi tidak begitu ingat
poin-poinnya namun intinya akan membawa pondok pesantren ke arah yang lebih
baik, baik dari kedisiplinan, akhlak, intelektual maupun kreatifitas.
Lalu
pemilihan yang diawali dari penyampaian teknis. Yakni memilih salah satu calon
dengan menusuk atau mencoblos gambar calon di dalam area hitam alias di dalam
kotak yang dibatasi oleh garis hitam. Tidak ada dua tusukan dalam satu surat
suara dan tidak boleh melewati si garis hitam itu. Pemilihan dilakukan di
serambi masjid yang diawali oleh santri putri terlebih dahulu. Tak butuh waktu
lama, sekitar 20 menit, suara sepenuhnya telah dikumpulkan. Suara santri putri
33 dengan 11 santri tidak ikut berpartisipasi dan santri putra sebanyak 26 suara dengan 9 santri tidak berpartisipasi. Namanya juga manusia, meskipun
sudah dijelaskan teknisnya masih ada surat suara yang tidak sah. Setelah
melewati perhitungan, terpilih nomor urut satu putra dan nomor urut satu putri
terpilih menjadi lurah periode 2023-2025.
Pict. Sambutan Singkat Calon Terpilih |
Selepas
itu, calon terpilih memberi sambutan singkat. Dari santri putra, dalam
sambutannya tidak menyampaikan terima kasih karena sudah memilihnya dan harus
mau menanggung resiko sebab sudah memilihnya. Singkat sekali. Namun tidak kalah
singkat, dari santri putri sebab grogi atau emosinya yang baru saja diguncang,
ada sedikit kekeliruan pengucapan namun ucapan terima kasih kepada seluruh
santri yang telah percaya kepadanya tidak lupa disampaikannya.
Dari
pengasuh, memberikan sedikit wejangan kepada calon terpilih untuk membentuk
kepengurusan secepatnya dan untuk pengesahan menyusul sampai waktu yang belum
ditentukan. Tak lama, acara ditutup dengan bacaan hamdalah. Pukul 22.10 saya
keluar aula dengan membawa gelas plastik air minum yang tersisa seperempat dan
membuangkan di tempat sampah depan aula.
Post a Comment for "Go With The Flow dalam Pemilihan Lurah 2023"
Post a Comment