Milad Nurul Iman 3 Dasawarsa - Kontribusi Pesantren untuk Negeri
sumber : NIMedia |
Pondok
Pesantren Nurul Iman – Di penghujung tahun masehi kemarin, 31 Desember 2022, di
komplek pondok pesantren Nurul Iman tepatnya pelataran masjid Nurul Iman,
digelar istighosah dan Nurul Iman bershalawat dalam rangka memperingati hari
jadi atau Milad Nurul Iman 3 Dasawarsa dan Tahun Baru 2023 Masehi. Acara yang
dilaksanakan selepas Isya, pukul 20.00 WIB ini diawali dengan istighosah yang
dipimpin oleh Abah KH Tohirin, pengasuh PP Nurul Iman yang dihadiri oleh santri
PP Nurul Iman, Alumni PP Nurul Iman, santri Madrasah, TPQ, Idadiyah Fathul
Ulum, masyarakat umum serta pemerintahan.
Selepas Isya,
satu persatu jamaah berdatangan mengisi pelataran masjid dari barisan paling
depan. Seperti biasanya, jamaah istighosah mengumpulkan air mineral ke depan
dan ditata oleh kang Umam. Jamaah yang kelupaan membawa air atau memang belum
tau disediakan air mineral yang dijual oleh santri dengan harga seikhlasnya. Pukul
20.00 WIB shalawat dilanjut pembacaan asmaul husna menggema di pelataran
masjid. Jamaah makin merapat dan bersimpuh di terpal yang telah disediakan. Tak
mengecewakan, antusiasme jamaah tidak meleset jauh dari ekspetasi hingga
pelataran saja tidak bisa menampung seluruh jamaah yang hadir. Alhasil, panitia
menyediakan tempat tambahan untuk menampung jamaah putri.
sumber : NIMedia |
Pukul 20.30
WIB, Abah memulai istighisoh. Rapalan-rapalan tak berhenti dari lisan jamaah. Tampak
khusyu dan sandu dalam mengakhiri tahun masehi kemarin. Bacaan-bacaan yang
dirapalkan tidak berbeda dengan istighosah yang sudah menjadi rutinan di malam
Jumat manis di Pondok Nurul Iman. Hingga pukul 21.30 WIB usai sudah istighosah
yang dilakukan secara berjamaah itu. Abah mempersilakan jamaah menikmati jamuan
yang telah diberikan panitia ketika memasuki pelataran masjid Nurul Iman tadi.
Sebab Milad
3 Dasawarsa Nurul Iman yang jatuh pada 15 Desember 2022, selepas istighosah tumpeng yang sedari tadi ada di
panggung dipotong oleh Abah dan diberikan kepada Gus M. Luqman. Prosesi yang
tidaklah memakan waktu menjadi simbol rasa syukur seluruh keluarga besar Pondok
Pesantren Nurul Iman atas progres yang sudah diraih selama ini.
Tak membuang
waktu, grup hadroh Syauqul Manazil dan Kanzul Asror naik ke panggung dan membacakan
maulid beserta shalawat yang dipimpin oleh Gus M. Isa atau kerap disapa Gus
Ais. Lantunan indah menggema dari pelataran masjid Nurul Iman. Di sela-sela
pembacaan maulid, sambutan diberikan oleh perwakilan pemerintahan. Shalawat terus
mengalun hingga sekitar pukul 23,15 WIB. Selepas itu, gus M. Luqman memberikan
mauidhatul khasanah terkait maulid, shalawat dan bid’ah. Dalam sesi tersebut, salah
satunya beliau menyampaikan keutamaan makanan yang dibawa dalam maulidan yang
akan meronta-ronta untuk meminta ampunan pada orang yang memakannya. “Penambahan
lafad sayidina pada shalawat merupakan adab kita sebagai umat kepada nabi,”
tutur beliau. Hal ini dianalogikan dengan sikap anak kepada orang tua yang
memanggil orang tua dengan atau tanpa tambahan yang mengindikasikan rasa hormat
kepada orang tua.
sumber : NIMedia |
Pukul 00.00
WIB persis, Gus M. Luqman mengakhiri dan dilanjut mahalul qiyam. Semua jamaah
larut dalam mahalul qiyam yang syahdu itu. Seperti pada umumnya, mahalul qiyam
menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Setelahnya Gus Ais mengumumkan khususnya
kepada santri PP Nurul Iman terkait libur semester yang sudah di hadapan. Lalu rapalan
doa mengudara dan di-aamiin-kan oleh seluruh jamaah.
Selepas itu,
jamaah perlahan meninggalkan pelataran masjid Nurul Iman.
Terimakasih sudah mengisi tahun baruku dengan kebaikan.
ReplyDeleteKembali kasih, semoga ke depannya minimal baik, syukur semakin baik.
ReplyDelete