Menjadi Tetangga Yang Bernilai
sumber : NIMedia |
Manusia
merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia lain dalam melakukan
aktivitas keseharian semenjak ditiupkan hingga diambil nyawanya. Kerennya dikit
sih zoon politicon kalau menurut teorinya Aristoteles. Silakan buktikan
sendiri, buat PR juga ngga papa daripada gabut.
Sebagai
makhluk sosial, pastinya tidak bisa lepas dari manusia lain. Dalam hal ini,
setiap manusia yang bersosial pada umumnya pasti memiliki yang namanya
tetangga. Iya ngga sih? Coba hitung ada berapa tetangga kalian. Jangan bilang cuma
satu. Situ tinggal di mana? Jangan-jangan yang keyeng ngga mau pindah karena
pembangunan jalan tol dan cuma sisa dua rumah yah, hehe.
Bagus,
kalau ada yang belum tau tetangga itu apa, pas banget kalian lagi baca ini.
Tetangga
adalah seseorang yang berada di sebelah rumah sampai 40 rumah dari seluruh arah
mata angin. Gitu lurr, jadi tetangga ngga cuma yang pintunya kelihatan dari
pintu kita ya. Sedusun pun juga jadi tetangga kita. Mau bilang apa coba? Ngga
cuma habis dihitung pake jari tangan.
Sebagai
tetangga yang baik adakalanya kita harus memenuhi beberapa hak tetangga. Apa
aja si? Simak berikut ini:
Memberi
salam. Tentunya ketika berpapasan ya. Ya kali lagi di dalam kamar
pengin menyapa tetangga terus kalian teriak-teriak salam? Bukan malah seneng
tetangga tapi khawatir, itu lagi bener apa lagi kurang. Jadi, ketika berpapasan
alangkah baiknya memberi salam. Sebab salam juga merupakan doa. Kalau sekiranya
ngga terbiasa memberi salam, nyapa aja ngga papa. Apa iya, papasan deket banget
ngga ada setengah meter mau nunduk aja? Kayaknya kurang pas aja gitu, kesannya
kayak lagi musuhan. Apalagi kalau di desa bakalan jadi bahan ghibah se-RT
karena ngga saling sapa. Di kota pun juga begitu (mungkin). Pokoknya mau di manapun
tinggalnya, sapalah tetangga kalian dengan salam karena itu hak tetangga kita.
Bertetanggalah
dengan baik. Sebagai makhluk sosial, berperilaku yang baik
dan sopan pada tetangga bagaimanapun kondisinya. Karena sesuatu tidak selalu
bisa diatasi dengan lisan, tindakan menjadi salah satu cara yang cukup untuk
menjawab. Hindari permusuhan dengan tetangga sebab bagaimanapun kita pasti akan
membutuhkan mereka. Maka rugi jika sampai memusuhinya. Perilaku pun harus
dijaga agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang dapat memecahkan hubungan
tetangga. Jadilah tetangga yang bernilai tidak sekadar tetangga yang hanya
faktor jarak saja.
Balas
perbuatan baik tetangga. Hidup berdampingan dapat menjadi salah satu
sebab dimudahkan suatu urusan. Jika memiliki tetangga yang baik, berbuat
baiklah kepada mereka dan hindari menyakiti hatinya. Jikalau yang kurang baik
saja harus dibalas dengan baik apalagi yang sudah berperilaku baik. Jangan
sia-siakan kesempatan yang tidak dimiliki semua orang. Berbuatlah baik pada
tetangga jangan sampai lupa.
Tunaikan
hak dan kewajiban sebagai tetangga. Andaikan punya hutang,
sempatkanlah bayar. Jangan menunggu ditagih. Karena kita tidak tahu apa yang
sedang dihadapi tetangga dan barangkali mereka sedang butuh namun mengingat
kita sebagai tetangga, dengan suka rela mereka meminjamkan pada kita. Ayo,
bayar hutang tetangga kita. Kalau punya tetangga yang rela meminjamkan uang,
coba renungi kembali kenapa mereka mau meminjamkan pada kita. Padahal semua
manusia juga memiliki tanggungan masing-masing.
Menjenguk
tetangga yang sakit. Jika ada tetangga yang sedang sakit alangkah
baiknya dijenguk. Sebab dengan kehadiran kita bisa membagi energi positif yang
dapat membangkitkan tetangga untuk sehat kembali. Menjenguk juga menjadi salah
satu bentuk kepedulian kita pada tetangga. Dengan catatan ketika menjenguk
sekiranya diwaktu yang tidak menganggu istirahatnya. Menjenguk pun tidak perlu
berlama-lama yang terpenting mendoakan kesembuhan kepadanya.
Ikut
senang jika tetangga senang. Sebagai tetangga yang hampir setiap hari
bertemu tak terasa akan mempererat hubungan. Yang semula aku dan kamu perlahan
melebur menjadi kita. Tak terasa tetangga sudah seperti saudara sendiri. Maka
jika tetangga sedang senang, sedang bahagia kita juga akan merasakan hal itu pula.
Jangan sebaliknya.
Jika
mengalami musibah, hiburlah. Yang namanya musibah datang tanpa permisi
dan tak bisa ditebak. Hiburlah tetangga yang sedang terkena musibah agar beban
yang sedang menimpanya dapat dilupakan barang sebentar. Serta dengan menghibur
pula, tetangga merasa bahwa dirinya tidak sendirian dan sedikit memberi
kekuatan padanya.
Tidak
mudah tergoda dengan ketampanan atau kecantikan tetangga. Namanya
juga tetangga pasti memiliki keberagaman dari segi apapun. Termasuk fisik dan
rupa. Jika ada tetangga yang tampan atau cantik, biarkan saja. Jangan mudah
tergoda dengan rupa tetangga sebab ketika mulai tergoda akan semakin terjerumus
dan menjadi goyah hubungan antar tetangga. Hal ini dapat merusak hubungan baik
yang sudah terjalin sebelumnya.
Udah gitu
belum ke tetangga. Yuk mulai perbaiki diri dulu sebagai makhluk sosial dan
tetangga yang baik. Karena hal yang kita
tanam menentukan hal yang kita panen juga. Apa iya mau mengharapkan kebaikan
kalau dari diri sendiri aja belum berusaha berbuat baik.
Oh iya,
kalau kalian mau nambahin boleh banget, langsung ketik aja di kolom komentar.
Kalau ada yang kurang pas tulis aja langsung di kolom komentar.
Kontributor : Alya Natasya Putri, Agustin Naila Rahma,
Zaki Najib (Kelas 6 Madin Fathul ‘Ulum)
Editor : Irna Maifatur
Post a Comment for "Menjadi Tetangga Yang Bernilai"
Post a Comment