8 Jam Khotmil Kutub, Si Paling Acara Enggan Menurunkan Ego
Masih
dalam euphoria akhirussanah, Pondok Pesantren Nurul Iman tak mau kalah dengan
lembaga lain di bawah naungan Yayasan Nurul Iman. Pada hari Jumat, 20 Mei 2022,
di pelataran masjid Nurul Iman, khotmil kutub Pondok Pesantren Nurul Iman
digelar. Selepas shalat jumat, 95% santri bersiap-siap mengukuti acara
tersebut. Meski mayoritas mahasiswa, acara ini dibuatkan izin khusus untuk
tidak mengikuti perkuliahan terlebih dahulu. Alhasil, seluruh santri merapat di
tarub.
Grup
hadroh putri, unjuk gigi sebelum berlangsungnya acara tersebut sembari menunggu
santri berkumpul di pelataran masjid. Sekitar pukul 13.30 WIB, tim paduan suara
memimpin untuk menyanyikan lagu kebangsaan dan Ya Lal Wathon. Setelah selesai,
pemandu acara membuka acara tersebut. Dilanjut dengan dzikir yang dipimpin
langsung oleh Abah.
Tak
ketinggalan lurah putra, Agil, memberikan sepatah dua patah kata. Dia sedikit
menyinggung potongan hadits yang ada di dekor, “ انما العلم بالتعلم “,
yang pada intinya menyinggung pentingnya belajar. Tak lupa juga ucapan terima
kasih pada wali santri yang telah menyempatkan hurmat acara tersebut.
Meski diguyur hujan deras dan sempat banjir di jalan depan pondok, tak mengurangi antusias sedikitpun dari masing-masing santri. Mereka tetap optimis untuk menampilkan secuil hasil belajar mereka satu tahun ke belakang.
Selanjutnya
diisi dengan muhafadhoh ‘Aqidatul ‘Awam dari kelas I’dadiyah. Tak ketinggalan
Abah memberi sedikit pertanyaan mengenai kitab yang telah dihafalnya. Setelah
itu dilanjut dengan qiraatul kutub Qothrol Ghoits oleh kelas 3 sekaligus
sedikit pertanyaan mengenai nahwu sharaf dan pemberian syahadah yang diberikan
oleh Gus Mohamad Isa. Tidak berakhir sampai di sana, kelas 1A tak mau
ketinggalan menampilkan muhafadhoh ‘Aqidatul ‘Awan. Kelas 1B tak mau kalah
dengan menampilkan drama yang berisi muhafadhoh Hidayatus Sibyan. Sebelum
meninggalkan panggung Abah melemparkan pertanyaan terkait kitab yang baru saja
dihafalkan.
Selanjutnya
santri yang telah menampilkan muhafadhoh menerima syahadah. Setelah syahadah
diberikan, pembawa acara menutup acara sore itu sekitar pukul 17.00 WIB.
Di balik
runtutnya penampilan, ada suatu keteledoran dari panitia, khususnya acara. Hal ini
terjadi sebab round down acara yang sudah diedarkan dirubah secara
tiba-tiba dan mengorbankan kelas 3 untuk mengundur penampilannya menjadi malam
hari. Si panitia, sebut saja Yanuar, yang katanya aktivis kampus, pun tetap
ngotot untuk memindah di ujung acara, sekitar jam 23.00 WIB. Egonya enggan
diturunkan hanya karena dirinya ikut tampil dan enggan tampil di ujung acara.
Acara
disambung selepas Isya. Tidak berpindah dari pelataran Masjid Nurul Iman, grup
hadroh Syauqul Manazil mengisi tuk mengundang santri berkumpul di sana. Sekitar
pukul 20.00 WIB, paduan suara santri putri memimpin untuk menyanyikan lagu
kebangsaan dan mars Ya Lal Wathon.
Setelahnya,
pembawa acara membuka acara dengan bacaan Ummul Kitab. Tak lupa lantunan ayat
suci dan shalawat digemakan oleh Fidan Mufti. Setelah itu dilanjutkan dengan
qiraatul kutub Tijan Duror oleh kelas 3.
Tak lupa selepas pembacaan selesai, Gus Ais memberikan beberapa
pertanyaan terkait nahwu shorof dan dilanjutkan penyerahan syahadah oleh
beliau. Kelas 2A tak mau ketinggalan menampilkan muhafadhoh kitab Tuhfatul
Athfal dan Al-Miftah jilid 2. Dilanjutkan muhafadhoh kitab Tanbighul Muta’alim
oleh kelas 2B.
Acara
diselingi dengan pengumuman kelas terbaik selama satu tahun pembelajaran.
Pengumuman ini dibawakan oleh Kang Agil sekaligus memberikan apresiasi. Tak
diduga, kelas I’dadiyah menyabet penghargaan tersebut. Perwakilan kelas,
Olivia, menerima penghargaan tersebut.
Di
sela-sela acara, Gus M. Luqman memberikan sepatah dua patah kata untuk seluruh
santri. seluruh santri khidmat mendengarkannya. Inti dari nasihat beliau
tersebut, “Jangan terlalu mencintai secara berlebihan, dan jangan terlalu
berlebihan dalam membenci.”
Qiraatul
kutub Mabadi Fiqh tak lupa dibacakan oleh beberapa santri dari beberapa kelas
pula dan langsung diberikan syahadah pada tiap peserta. Kelas 3 kembali tampil
dengan muhafadhoh al-Miftah jilid 3.
Setelah
seluruh penampilan selesai, syahadah diberikan pada santri yang sudah
menampilkan muhafadhoh,kecuali kelas 3. Acara berakhir pukul 23.30 WIB dan
seluruh santri kembali ke kamar masing-masing.
Post a Comment for "8 Jam Khotmil Kutub, Si Paling Acara Enggan Menurunkan Ego"
Post a Comment