HSN - Sebatas Peringatan Rutin? Bukan, Teman!
sumber : NIMedia |
22 Oktober adalah hari yang cukup penting bagi kaum bersarung
(re:santri), hari di mana diakuinya santri sebagai generasi yang andil dalam
persatuan dan pertahanan negeri ini. Tidak dipungkiri jika telah menjamur peringatan
dan semarak hari santri nasional. Dari lembaga, organisasi, maupun masyarakat
ikut menggaungkan semarak itu. Lalu apa gunanya sebatas semarak jika tanpa aksi
yang nyata? Seperti hukum Newton 3, besarnya aksi sama dengan besarnya reaksi.
Hal tersebut tidak hanya berlaku pada benda saja, namun pada aksi-aksi yang
kita luncurkan. Lalu seperti apa aksi yang pantas diluncurkan santri agar
mengasilkan reaksi yang sepadan? Apakah momen hari santri hanya sebatas upacara
peringatan, lomba kreasi santri, lalaran, dan sebagainya yang marak digemborkan
di penjuru tanah air?
Tentu tidak teman. Tidak hanya sekadar itu. Hal tersebut hanyalah miniatur,
bukan aksi yang sesungguhnya. Aksi yang sesungguhnya melekat erat dalam diri
masing-masing. Apa yang menjadi tingkahmu cerminan aksi yang akan menimbulkan
reaksi yang sama besarnya. Tutur, tingkah, dan segala yang melekat pada diri
menjadi bekal untuk andil menegakkan negeri yang didambakan seluruh kaum, bukan
hanya kaum elit.
Mulai detik ini, ingatlah tindak tandukmu, apa yang hendak dipijak
akan menimbulkan reaksi yang sepadan dengan besarnya gayamu memijak. Apa yang
ada dalam diri, akan menentukan lakumu ke depannya. Laku yang kurang baik,
perlahan lepaskanlah. Ganti dengan yang lebih baik. Jangan sampai terbawa jika
suatu saat mengisi jajaran petinggi negeri ini. Tinggalkan. Sebab, hal tersebut
nyaman sekali untuk diwiridkan. Dan jika terus diwiridkan, hal tersebut
perlahan menjadi kebenaran yang mungkin merugikan saudaramu yang lain.
Tabik
Post a Comment for "HSN - Sebatas Peringatan Rutin? Bukan, Teman!"
Post a Comment