Antara Ngaji dan Shalat
Ngaji adalah sebutan yang sangat karib di dunia pesantren. Ngaji
adalah sebagian dari mencari ilmu. Ngaji sudah menjadi kewajiban bagi santri di
dunia pesantren.
Mengaji dihukumi wajib bagi seluruh umat muslim tanpa terkecuali. Seperti
yang disebut di bawah ini:
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة ~ تعليم المتعلم
Mencari ilmu wajib bagi seluruh kaum muslim laki-laki dan muslim
perempuan. ~ta’lim muta’alim
Dari sana sudah sangat jelas, ngaji sebagian dari mencari ilmu yang
dihukumi wajib bagi seluruh umat muslim. Maka tak heran jika santri sangat
getol dalam urusan ngaji. Apapun kondisi yang menimpanya, ngaji menjadi obat
yang akan menyirami rohnya.
Dari 24 jam yang dimiliki setiap muslim, paling tidak sisakan satu
jam untuk ngaji, meski diselingi guyon, yang penting ngaji. Sebab roh kita akan
kering nan tandus jika tidak pernah kaki kita melangkah ke majlis ilmu. Namun,
tidak semua muslim memahami dan memperhatikan ini. Santri saja ada yang kurang
disiplin, padahal ilmu dengan mudahnya didapat di lingkungan pesantren. Waktu
begitu luang dan perjalanan pun tidaklah memakan waktu lama.
Barangsiapa yang duduk di majlis ilmu, sekalipun tidak menyentuh
alat tulis, tidak menulis, lebih utama daripada membebaskan budak 1000.
Betapa Allah memuliakan insan yang mau mencari ilmu. Namun, sayang
sekali terkadang kita lalai dan enggan melangkahkan kaki mencarinya.
Ngaji, mencari ilmu memang berat. Setan begitu lihai menggoda kita.
Sehingga rasa malas menyerang diri. Ngaji menjadi berat, menyebalkan,
membosankan, dan alasan lain yang membuat kita mengelak untuknya. Tapi kenapa
Allah mewajibkan kita pada sesuatu yang berat, seperti mencari ilmu?
Sebab, dibalik hal yang berat tersebut, Allah menyelipkan sesuatu
yang baik, maka Allah mewajibkan. Ngaji berat, tidak semua orang kuat untuk
mencari ilmu yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Namun, kita harus mengakali
agar ngaji itu tidak menjadi hal yang berat. Tidak ada hal yang diwajibkan yang
pelaksanaannya mudah. Setiap hal yang wajib memiliki tantangan tersendiri dan
tidak semua orang mampu melaksanakannya.
Layaknya salat, Allah mewajibkan kaum muslim sholat.
ان الصلاة كانت على المؤمنين كتابا موقوتا
Sungguh, shalat
itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. ~An-nisa
: 103
Melihat ayat di atas, sudah disebutkan bahwa shalat wajib hukumnya
bagi tiap orang beriman. Shalat, sabagai pengakuan diri pada Allah bahwa diri
tidak kuasa sehingga diri meminta bantuan pada-Nya. Terlihat dalam tiap bacaan
shalat, kesemuanya menyatakan bahwa diri makhluk yang lemah dan butuh Allah.
Dalam 24 jam, kita diwajibkan menjalankan shalat 5 kali. Intensitas
tersebut, menuntut kita untuk terus memupuk keyakinan kita untuk beribadah dan
memperbaiki kualitas ibadah kita. Caranya yaitu dengan terus belajar, mengaji.
Namun, terkadang kita terlena sehingga melaksanakan ibadah
berlipat-lipat namun sekedar mengikuti trend, tanpa tau dasarnya, kenapa
melakukan ibadah tersebut? Maka, imbangilah dengan mengaji agar mengerti ibadah
yang dilakoni.
Lebih baik 1 orang ahli ilmu daripada 1000 ahli ibadah.
Syetan lebih takut pada satu orang ahli ilmu daripada 1000 ahli
ibadah, sebab ahli ilmu memahami ibadah yang dilakoninya.
Maka, mengajilah agar memahami apa-apa yang kita lakukan dalam
beribadah dan tidak mudah terpengaruhi oleh sekitar.
Kewajiban shalat dan ngaji beriringan. Ngaji sebagai bekal untuk
mengabdikan diri pada Allah dan sebagai ajang kita menyerahkan diri pada Allah
dalam segala hal.
Yuk, imbangi keduanya, tegakkanlah shalat dan jangan tinggalkan
majlis ilmu.
Semangat untuk menjadi pembelajar abadi
Post a Comment for "Antara Ngaji dan Shalat"
Post a Comment