Empat Jenis Kebodohan
Ngaji Outdoor |
Manusia dilahirkan ke bumi tanpa memiliki
apapun, bahkan sehelai kain pun tak dibawanya. Manusia diperintah oleh Tuhan
agar menjadi khalifah di bumi ini. Dengan perintah tersebut, Tuhan memberikan
akal yang sangat berpotensi besar untuk dikembangkan.
Diembannya amanat tersebut, manusia
dituntut untuk cerdas dalam menyikapi berbagai hal. Namun sifat tersebut tidak
selalu dimiliki oleh setiap orang.
Berikut jenis kebodohan yang ada pada manusia:
Pertama, orang yang tahu bahwa dirinya tahu. Sifat ini
kurang pantas dimiliki oleh manusia. Sebab, dengan itu dia merasa dia tahu
segalanya dan benih-benih sombong tumbuh di hatinya. Padahal sudah kita
ketahui, jika ingin menambah ilmu, cerdas, pandai, jangan pernah menabur rasa
sombong dalam hati. Apalagi sampai menganggap bahwa diri kita sudah mengetahui.
Hal ini dapat menutup aliran ilmu yang hendak masuk pada diri kita.
Kedua, orang yang tidak tahu bahwa dirinya tahu. Dijelaskan
di atas, bahwa kita tidak boleh sombong. Namun beda cerita jika suatu hal
membutuhkan kemampuan kita. Kita harus tahu kapan kemampuan kita dimunculkan
dan kapan harus rendah hati. Jadi, kita haru tau apa yang kita miliki dan apa yang
kita tahu.
Ketiga, orang tahu bahwa dirinya tidak tahu. Orang tipe
ini harus digeser pemahamannya. Dengan tidak tahu yang dimilikinya, dia harus
berusaha agar dia tahu sesuatu. Ajak orang tie ini untuk mengkaji suatu
pengetahuan agar memiliki bekal dalam mengembah amanat Tuhan.
Keempat, orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.
Tipe ini sering kali membuat ulah dan meresahkan. Dia tidak mengerti sesuatu
tapi tidak tidak tahu bahwa di aitu tidak tahu. Ah… bahasanya jadi belibet. Singkatnya,
dia nggak sadar jika dia tidak tahu. Ngeselin kan? Nah dengan kondisi seperti
itu, bagaimana dia menjaga amanat Tuhan?
Nah, semoga kita tidak termasuk dalam empat
jenis itu ya lurr.
Intinya, tetap belajar dari hal sekecil apapun,
sebab datangnya ilmu tidak pernah kita ketahui. Sing sregep anggone nggolet
ilmu mumpung waktu luang masih banyak kita miliki.
Nukilan dari buku 'Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem' karya Emha Ainun Nadjib
Post a Comment for "Empat Jenis Kebodohan"
Post a Comment