Cerdas dalam Menghadapi Masalah
nyawang disambi ngopi |
Manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tak luput dari berbagai masalah yang sudah, sedang, bahkan akan mengiringi perjalanan hidup yang dilaluinya. Masalah demi masalah itu yang akan mendewasakan manusia dan memberi pelajaran baru baginya atau bagi orang di sekitarnya.
Dengan diiringi masalah, manusia ada yang tampak ringan, ada yang
tampak berat menghadapi masalah yang menimpanya. Hal ini terkadang membuat iri
satu dengan yang lain. Sampai kadang menyalahkan Tuhan tidak adil dalam membagi
masalah. Padahal dalam hal ini, semua memiliki kesamaan.
Eh.. kesamaan? Bukankah Tuhan memberi masalah sendiri pada setiap
hambanya? Maksudnya penyelesaian dari masalah-masalah tersebut sebenarnya sama
dan sudah pernah terjadi di zaman sebelumnya.
Setiap masalah yang kita hadapi memiliki kesamaan. Masalah tersebut
bisa menjadi kecil atau bahkan menjadi besar tergantung tangan kita dalam
menyelesaikan. Semua itu tergantung kita akan memperbesar atau menganggapnya
biasa saja dan dibawa santai tidak grasa-grusu.
Sebuah masalah diibaratkan dengan segenggam garam di tangan. Genggaman
tadi dicelupkan di dalam ember yang terisi penuh dengan air. Air di ember yang
sebelumnya segar kini berubah menjadi asin. Kemudian, ambil segenggam garam
lagi dan masukkan genggaman tersebut ke dalam danau. Air danau yang semula
segar akan tetap segar meski sudah dimasuki seganggam garam.
Pun dengan masalah yang sering kali kita hadapi. Kita memiliki dua
pilihan, masalah akan dihadapi dengan berat (asin) atau dihadapi dengan ringan
(segar). Semua itu tergantung bagaimana kita meletakkan hati kita dalam menghadapinya.
Apakah masalah akan dihadapi dengan hati yang luas, atau dengan hati yang
sempit. Itu menjadi hak kita dalam menangani masalah.
Dari mayoritas manusia, menginginkan masalah terasa ringan. Maka dengan
itu, luaskan hati agar masalah terasa ringan. Buka pikiran selebar mungkin agar
pandangan kita luas dan tidak saklek. Dengan lapangnya hati dan luasnya
pemikiran in sha allah masalah yang ada akan terasa lebih ringan.
Boleh dipraktikan dalam menghadapi masalah sehari-hari.
Nukilan dari kisah cerita Syekh Maulana Hizboel Wathany Ibrahim,
dalam buku ‘Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya’ karya Rusdi Mathari
Lihat cerita lengkap lainnya di instagram, twitter , facebook atau youtube kami.
Nyuwun ikhlasipun hadiah fatihah kangge Cak Rusdi Mathari,
Al-Fatihah
Untuk foto saya rasa kurang pas dengan isi materi yang dibawakan.
ReplyDeleteTerima kasih masukannya, kami terima dengan senang hati
Delete