Ramadhan, Ajang Latihan Berbagi Bagi Para Santri

 

PP Nurul Iman – Purwokerto, santri putri mengadakan acara berbagi taftir gratis. Acara yang dicetuskan oleh pengurus santri putri terlaksanakan pada hari Kamis, 22 April 2021 kemarin. Acara ini melibatkan seluruh santri putri.

Acara yang dirapatkan sekali ini sebagai ajang berbagi kepada sesama serta melatih jiwa sosial para santri. Demi terlaksanakannya kegiatan ini, setiap santri memberikan sedikit uang sakunya untuk modal pembuatan taftir. Tidak ada yang keberatan dengan kegiatan ini. Diungkap oleh salah satu pengurus, kegiatan ini menjadi kegiatan penutup kepengurusan tahun 2020-2021, kebetulan diadakan di bulan suci sehingga tercetus kegiatan ini sebagai ajang berbagi. Mengingat kita, para santri tak jarang diberi rejeki dari tetangga sekitar pondok, sehingga kita pun ingin berbagi pula, tidak hanya senang dibagi. Selain itu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk rasa syukur sebab tahun ini mendapat teman, santri, baru yang banyak dan sepantasnya disyukuri.

Di sini santri membuat es kuwut sejumlah 230 cup. Hal ini melebihi ekspetasi. Sebab perkiraan awal hanya membuat 200 cup. Alhamdulillah ada tambahan rejeki sehingga bisa membuat lebih. Untuk membuat taftir, dari pagi hari sesudah ngaji, beberapa santri berburu ke pasar membeli bahan-bahannya. Namun eksekusinya dilaksanakan setelah Dhuhur sekitar pukul 14.00, mengingat pembagiannya dilaksanakan sebelum maghrib dan tidak memungkinkan dibuat dari pagi hari. 

Taftir dibuat di Gedung TK Fathul Ulum, persis sebelah pondok. Pengurus terjun untuk membuat itu. Tidak sulit membuatnya, namun keterbatasan waktu menjadikan beberapa santri dipanggil untuk terjun juga. Sekitar pukul setengah lima, es batu mulai dibungkus dan dilanjutkan pembungkusan. Namun tak disangka, es batu yang digunakan kurang sehingga mau tidak mau mencari lagi. 

Jam 5, beberapa anak mulai menyiapkan tempat di depan pondok, titik pembagian taftir. Sebuah meja diletakkan di pinggir jalan. Karena kondisi ada beberapa santri yang membawa keluar area pondok. ‘Taftir ini diberikan kepada tetangga dekat pondok dan masyarakat yang lewat di titik pembagian itu.’ Tutur salah satu pengurus. ‘Di lapangan, awalnya sepi namun setelah salah satu target diberhantikan yang dibalakangnya ikutan berhenti dan mengambil taftir. Mereka mungkin malu untuk mengambil.’ Tutur lainnya.

Share :