Syubbanul Yaum Rijalul Ghod, Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin Hari Esok
peserta khotmil quran juz 30 bil ghoib PP Nurul Iman 2020 |
Pemuda adalah generasi penerus
bangsa. Generasi yang di pundaknya ada harapan rakyat yang nantinya memimpin
dan membawa negeri ini demi mempertahankan merah putih. Santri, salah satu bagian
dari pemuda yang akan menjadi pemimpin. Bekal yang dibawanya tidak hanya
sebatas ilmu umum tapi juga bekal agama yang diberi oleh kyai. Bekal iman,
takwa, dan nilai-nilai yang ditanamkan pesantren lekat dengannya.
Santri diharap menjadi pemimpin kelak.
Pemimpin yang memperbaiki sistem di negeri ini. Untuk memperbaiki tatanan itu,
santri, memiliki bekal sifat-sifat yang
menjiwai kepribadian pemimpin.
Pertama, pembelajar yang ulet.
Santri sudah terbiasa belajar, baik karena kemauan atau kondisi yang
mengharuskan. Tapi mereka biasa dengan belajar. Pemimpin yang hebat adalah
orang yang senantiasa belajar. Pembelajar tanpa ujung. Pemimpin selalu belajar
agar bisa mempertahankan kedudukannya, meng-upgrade sistem kepemimpinan agar
tidak membosankan dan terus berkembang. Ketika berhenti belajar secara otomatis
berhenti menjadi pemimpin. Karena ada insan lain yang akan mengganti.
Kedua, manusia yang jujur. Santri
dididik menjadi pribadi yang jujur. Pemimpin dituntut untuk jujur. Jika
pemimpin tak jujur maka sumpah serapah menghujaninya. Banyak kasus yang seperti
itu. Kejujuran adalah senjata ampuh untuk melawan jiwa yang angkuh.
Ketiga, cerdas keuangan. Santri
sudah terbiasa me-management keuangan sendiri. Menggunakannya sesuai kebutuhan,
mempertahankan sampai kiriman berikutnya. Memprioritaskan apapun yang hendak
dilakukan. Pun pemimpin. Pemimpin harus cerdas mengatur keuangan. Uang itu
ibarat bahan bakar dalam kendaraan. Sebagus apapun kendaraan itu jika tidak ada
bahan bakarnya bisa apa? Nothing. Pun dalam organisasi atau kepemimpinan.
Sebagus apapun rencana kerja jika tidak ada uang bisa apa? Nol besar. Maka dari
itu wajib cerdas keuangan agar bisa memimpin.
Keempat, bijaksana. Santri dilatih
bijaksana dalam keseharian. Kapan dia harus mengeluarkan uang, waktu tersisa
baut apa dan lainnya. Mengeluarkan dan memasukkan sasuatu dengan pertimbangan,
sesuai kadar dan prioritas. Pun pemimpin. Latihan bijaksana kawan!
Kelima, mudah berteman. Apa jadinya
jika santri tidak mudah berteman. Akan mental pastinya. Karena di manapun pasti
bertemu orang. Kacau jika tidak mudah berbaur. Sakit sendiri, Bro! pun
pemimpin. Pemimpin harus berbaur dengan yang dipimpin. Bersahabat dan tidak
memandang jabatan.
Keenam, jiwa sederhana. Sederhana
melekat erat dengan santri. Kesederhanaan sudah menjadi hal yang biasa. Makan
seadanya bisa, sederhana. Tidak harus yang mahal. Yang terpenting adalah
bersama. Dalam berpakaian pun sederhana sekali. Mementingkan fungsi daripada
gaya. Tanpa malu mengeluarkan kesederhanaannya. Maka tidak heran jika santri
itu memiliki banyak teman. Karena kesederhanaannya itu. Jiwa sederhana disukai
insan lainnya. Pun pemimpin. Pemimpin yang sederhana pasti disukai oleh
rakyatnya.
Ketujuh, akhlak mulia. Menghormati
guru, dekat dengan masjid, dan kembali pada Allah. Tak ketinggalan penanaman
akhlak yang diberikan menambahkan nilai plus. Manusia senang dengan manusia
berakhlak. Perbaiki akhlak dahulu jika akan memimpin.
Nah, itulah beberapa sifat yang
harus dimiliki pemimpin. pemuda, santri, memiliki sifat itu. Agar bisa memimpin
baik memimpin diri sendiri ataupun orang lain.
Post a Comment for "Syubbanul Yaum Rijalul Ghod, Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin Hari Esok"
Post a Comment