Melawan Kesulitan atau Menggenggam Keindahan? Luaskan Hatimu, Kawan!
Hidup di dunia ini memang tidak
selamanya mulus. Tak sedikit halang rintang yang menunggu di depan. Jalan berliku,
menanjak, turunan, buntu, berlubang, dan lainnya senantiasa menanti kedatangan kita. Di manapun pasti akan menemuinya. Kenapa? Karena Tuhan ingin diri mendapatkan
hikmah melalui tiap jalan yang dilalui. Layaknya kado special, tak mungkin
dibungus hanya dengan kertas bekas. Melainkan dibungkus dengan apik. Pun Tuhan,
memberikan hikmah yang besar dibalut dengan kesulitan.
Pernah nggak, bedain mana ikan
sungai sama ikan laut? Kalau belum pernah, sini, ikan laut dagingnya lebih
gurih dari ikan sungai. Rasanya pun lebih enak ikan laut. Karena apa? Karena setiap
hari ikan laut mendapat hantaman ombak dan harus melawan ombak. Hal ini membuat
kuat dan dagingnya keras. Berbeda dengan ikan sungai yang arusnya tidak sekuat
di laut. Sama halnya dengan kita sebagai manusia, semakin besar cobaan, jika
berhasil melaluinya maka hasilnya pun akan lebih baik.
Pun santri. Tak jarang kehidupan
pesantren dibumbui dengan kesulitan dan hambatan yang menguji seberapa kuat
santri bertahan untuk mendapat ilmu. Dari sisi teman, materi, sulitnya
menangkap ilmu dan lainnya. Masing-masing mendapat jatah sendiri.
Nikmatnya lupa. Menghapal siang,
sore lupa, diulang lagi, hapal lagi, malam lupa lagi, dihapal lagi, dibawa
tidur hilang entah ke mana. Sabar. Bertahan. Menghapal lagi sampai benar-benar
mendapat tempat di memori dan menetap di hati. Bukti cintanya Tuhan sehingga
Dia ingin kita mengulang ayat-ayat-Nya. Rindu-Nya pada kita, sehingga dengan
cara itu kita meminta pada-Nya.
Nikmatnya mengendalikan napsu. Napsu
untuk kabur, melawan malas, mengembalikan mood, dan sebagainya. Mengurangi napsu
setan dan menambah napsu malaikat. Di sinilah terlihat kerja setan. Tanpa adanya
setan, hidup kita tidak berwarna yang sangatlah monoton. Dunia sepi. Nggak asik.
Datar. Nggak ada perkara baru. Kebanyang nggak si kalau setan cuti barang
sehari? Sudah pasti membosankan dan hari yang dilalui terasa sangat panjang. Bujuk
rayu setan sangat mewarnai hari-hari kita. Ah nikmat.
Dan masih banyak halangan yang harus
dilewati, namun tidak ingin ditulis. Namun pada intinya, selama kita masih
menjejakkan kaki di bumi, halangan akan selalu mengikuti. Halangan itu seperti
bayangan kita yang akan selalu mengikuti ke manapun kita melangkah. Maka bertahanlah
dan terus berusaha bangkit hingga akhirnya keindahan yang digenggam.
Luaskan hatimu, kawan.
asdsfdvg
ReplyDelete